KEPRIBADIAN, NILAI, DAN GAYA HIDUP TERHADAP
PERILAKU KONSUMEN
Nilai dan Gaya
hidup dalam perilaku konsumen sangat berkaitan erat dalam kaidah-kaidah
menganalisa Perilaku Konsumen serta relevansinya dengan strategi market dalam
membentuk sebuah konsumen yang kuat dengan produsennya. Produsen tentu memiliki
standar prosedur dalam menguasai pasar, tentunya apabila ingin memperoleh dan
mendapatkan hati di para konsumen, hal-hal yang berkaitan dengan ini yaitu
melakukan riset pemasaran, agar memperoleh hasil yang maksimal dalam proses
penjualan.
Kepribadian dan
gaya hidup adalah naluri alamiah yang merupakan atribut atau sifat-sifat yang
berada pada sifat manusia, bagaimana cara manusia berfikir, faktor lingkungan
sebagai sebuah objek pengaruh dalam menentukan pola berfikir manusia, dan juga
faktor pendapatan yang membentuk manusia pada pola-pola konsumerisme. Cara
berfikir manusia adalah sebuah ideologi atau gagasan yang bersifat idealistis
yang dimiliki setiap manusia secara alamiah untuk menentukan suatu pola terarah
dan memiliki sikap dalam menentukan banyak hal, hal inilah yang menjadi
indikator bagi para pemasar, bagaimana mereka menganalisa sebuah pemikiran
masyarakat agar mau membeli produk mereka.
Faktor-faktor
lingkungan adalah suatu pola eksternal dalam mempengaruhi pola berfikir manusia
dalam bersikap, yang akhirnya menjadi gaya hidup dan perilaku seseorang dalam
menjalani kehidupannya sehari-hari. Pendapatan adalah sebuah hal pokok, yang
akhirnya membentuk sebuah perilaku konsumen dalam bersikap dan juga memenuhi
kebutuhan hidupnya, seorang yang memiliki pendapatan besar tentu memiliki gaya
hidup yang berbeda dalam menjalani sebuah kehidupannya sehingga munculah sebuah
perilaku konsumerisme, yaitu pola hidup yang berlebih-lebihan dalam mengambil
keputusan untuk sebuah pola yang lebih dari apa yang dibutuhkan.
Kepribadian
merupakan ciri watak seorang individu yang konsisten yang mendasari perilaku
individu. Kepribadian sendiri meliputi kebiasaan, sikap, dan sifat lain yang
kas dimiliki seseorang. Tapi kepribadian berkembang jika adanya hubungan dengan
orang lain. Dasar pokok dari perilaku seseorang adalah faktor biologis dan
psikologisnya. Kepribadian sendiri memiliki banyak segi dan salah satunya adalah
self atau diri pribadi atau citra pribadi. Mungkin saja konsep diri actual
individu tersebut (bagaimana dia memandang dirinya) berbeda dengan konsep diri
idealnya (bagaimana ia ingin memandang dirinya) dan konsep diri orang lain
(bagaimana dia mengganggap orang lain memandang dirinya). Keputusan membeli
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup,
pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri
pembeli.
Nilai memainkan
peranan yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat karena nilai sendiri
merupakan ukuran mengenai baik dan buruk, benar dan salah, pantas dan tak
pantas. Nilai sangat mencerminkan suatu kualitas pilihan dalam tindakan dalam
hal apapun termasuk melakukan pembelian.
Gaya hidup adalah
cara hidup, yang diidentifikasi melalui aktivitas seseorang, minat, dan
pendapat seseorang. Mowen dan Minor menyatakan bahwa penting bagi pemasar untuk
melakukan segmentasi pasar dengan mengidentifikasi gaya hidup melalui pola
perilaku pembelian produk yang konsisten, penggunaan waktu konsumen, dan
keterlibatannya dalam berbagai aktivitas. Mowen dan Minor juga menegaskan bahwa
gaya hidup merujuk pada bagaimana orang hidup, bagaimana mereka membelanjakan
uangnya, dan bagaimana mereka mengalokasikan waktu mereka. Hal ini dinilai
dengan bertanya kepada konsumen tentang aktivitas, minat, dan opini mereka,
gaya hidup berhubungan dengan tindakan nyata dan pembelian yang dilakukan
konsumen sendiri menurut
Kepribadian dan
gaya hidup merupakan marupakan salah satu dari karakteristik pribadi yang
mempengaruhi perilaku konsumen selain umur, pekerjaan, dan situasi ekonomi.
Banyak konsumen yang sangat loyal dengan produk tertentu saperti minuman pepsi
sehingga mereka tidak akan minum minuman bersoda lainnya selain pepsi.
Selain itu
barang dan jasa juga mempunyai nilai yaitu nilai pakai dan nilai tukar. Nilai
pakai sendiri dibagi dua yaitu nilai pakai objektif dan nilai pakai subjektif.
Nilai pakai objektif merupakan kemampuan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan
banyak orang sedangkan nilai pakai subjektif merupakan nilai yang diberikan
oleh seseorang terhadap suatu benda atau jasa dalam memenuhi kubutuhan pribadi
pemakainya. Sementara nilai tukar juga dibagi dua yaitu nilai tukar objektif
dan nilai tukar subjektif.
Teori nilai
juga terbagi menjadi dua teori nilai objektif dan teori nilai subjektif. Yang
termasuk teori nilai objektif yaitu teori biaya produksi dari Adam smith, teori
dari biaya produksi tenaga kerja dari David ricardo, teori nilai lebih dari
Karl mark, teori nilai reproduksi dari Carey, teori nilai pasar dari Humme dan
Locke.
Sementara teori
nilai subjektif yang terkenal yaitu hukum Gossen 1, hukum Gossen 2, dan Carl
Menger. Menurut hukum Gossen 1 nilai suatu barang bagi konsumen yang
mengkonsumsinya berkurang jika semakin banyak barang tersebut dikonsumsi.
Menurut hukum Gossen 2 manusia akan memuaskan kebutuhan yang beraneka ragam
sampai mencapai tingkat intensitas yang sama. Menurut Menger nilai lebih
ditentukan oleh faktor subjektif (kepuasan atau permintaan) dibandingkan faktor
objektif (biaya produksi atau permintaan). Nilai berasal dari kepuasan manusia
oleh karena kebutuhan menusia lebih banyak dari barang yang tersedia maka
manusia akan memilih secara rasional diantara semua barang alternatif yang tersedia.
0 komentar:
Posting Komentar